Menjadi Wakil Rakyat atau Partai


Menjadi Wakil Rakyat atau Partai


          Jujur kita katakana bahwa kinerja wakil rakyat masih jauh dari harapan untuk menyejahterakan rakyat. Aspirasi rakyat nyaris terkunci oleh aneka persoalan yang terjadi pada wakil rakyat. Tidak banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupan rakyat. Padahal, jeritan rakyat dengan kemiskinannya memerlukan jembatan yang kokoh dan tangguh melalui wakilnya agar keinginan mereka menjadi prioritas utama.
       

   Fanatisme partai ternyata masih melekat  dalam tindak tanduk wakil rakyat, Pola pikir yang cenderung berusaha untuk menggemukkan partai yang mengusungnya menjadi wakil rakyat. Sulitnya melepaskan atribut partai pengusung inilah yang menyebabkan macetnya pengesahan RUU untuk kepentingan rakyat.
         Seharusnya, ketika sudah menjadi wakil rakyat fanatisme partai dipinggirkan, lebih fokus pada upaya peningkatan dan perbaikan kehidupan rakyat. Amanah rakyat jauh lebih berat karena tanggung jawabnya adalah dunia dan akhirat.
       Wakil rakyat adalah orang yang terpilih, maka sepatutnya memberikan keteladanan yang terpuji, agar rakyat menyaksikan tempatnya wakil rakyat itu sesuatu yang damai, sejuk, menentramkan, sehingga tumbuh aspirasi rakyat yang santun.
        Memang, wakil rakyat itu bukanlah manusia  yang sempurna. Namun  berusaha maksimal menepis fanatisme partai  akan melahirkan semangat kebersamaan dan tekad  yang  kuat untuk meningkatkan dan memperbaiki kinerja.
     Saat ini jutaan rakyat menantikan adanya perubahan dan perbaikan nasib mereka  dengan lahirnya perundangan-undangan yang  lebih berpihak pada rakyat.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. IDE,KRITIK, DAN PENCERAHAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger