Wisata Religi di Masjid Al A’la Jatuh
Sebuah situs sejarah sekaligus menjadi wisata religi yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan, kabupaten Hulu Sungai Tengah, kecamatan Pandawan, Desa Jatuh berupa sebuah bangunan Masjid yang sangat tua. Namanya cukup unik, masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama Masjid Al A’la Jatuh Barabai. Ada dua kata yang unik. Pertama,
Al’Ala artinya dalam bahasa arab “Tinggi”. Kenyataannya, memang bangunan masjid dengan lantai dasar yang tinggi sekita 1,5 meter. Ada yang mengatakan, bahwa setiap tahun Masjid ini bertambah tinggi, namun ada beberapa kalangan yang mengatakan bahwa pendapat ini perlu diluruskan, karena realitasnya tidak seperti itu. Tetapi yang jelas Masjid jatuh ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke 17. Dan menjadi salah satu situs sejarah perkembangan agama Islam di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Kedua, Jatuh artinya suatu benda begeser dari atas ke bawah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Jatuh v 1 (terlepas dan) turun atau meluncur ke bawah dng cepat karena gravitasi bumi (baik ketika masih dl gerakan turun maupun sesudah sampai ke tanah; 2 turun banyak (harga, nilai, dsb); merosot: harga mobil di pasar bebas --; 3 sampai ke ...; tiba di ...; kena pd ...; tembus ke ...; ditujukan ke: jalan kecil ini -- ke Kampung Ambon; teranglah sindiran itu kpd saya -- nya; 4 bertepatan dng; berbetulan dng; tepat pd: Menurut cerita dari para sesepuh dan tokoh masyarakat yang dimaksud dengan “ Jatuh “ itu adalah ditemukan bendera-bendera (panji-panji) bertuliskan huruf Arab yang dikirim langsung dari Makkah.
Konon panji-panji itu dikirim oleh Syarif dari Mekah melalui perantara seorang Sayyid untuk diberikan untuk mesjid Al A’la, menurut seorang arkeolog asing yang datang bersama dengan DR. Alfani Daud memperkirakan bahwa panji-panji itu berumur 300 ratus tahun, dan mesjid sudah berdiri disana jauh sebelum panji-panji itu ada. Sebuah Al-Quran tulisan tangan masih disimpan oleh sebuah keluarga di desa Kambat. Masjid Al-A’la di desa Jatuh, Kecamatan Pandawan ini menurut catan sejarah merupakan mesjid tertua di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Dan merupakan cikal bakal dakwah Islamiyyah. Dulu Masjid Al A’la ini berfungsi sebagai markas Pasukan Baratib guna mengatur siasat pertempuran melawan pasukan Belanda yang dipimpin oleh Kapiten Van der Heide.
Beragam versi cerita masyarakat mengenai Masjid Bersejarah ini, mulai dari adanya burung Garuda yang membawa terbang ulama, hingga jatuhnya panji-panji itu pada malam Ramadan. Namun fakta sejarah, menyebutkan bahwa panji-panji itu dikirim oleh seorang ulama dari Mekah ke Masjid Al-A’la di desa Jatuh. Wallahu ‘alam
Posting Komentar